Hasil Donasi Galang Dana untuk Sumatera dan Aceh dari Aliansi Masyarakat Tebas Peduli Kemanusiaan Diserahkan ke Posko AT Taqwa Pemangkat

Penyerahan Hasil Galang Dana Aliansi Masyarakat Tebas Peduli Kemanusiaan di Posko Masjid At Taqwa Pemangkat. Senin malam (29/12/2025)

Sambas- Semangat solidaritas dan kepedulian sosial kembali ditunjukkan oleh masyarakat Kecamatan Tebas melalui Aliansi Masyarakat Tebas Peduli Kemanusiaan. Setelah melakukan penggalangan dana selama dua hari penuh, terhitung sejak 27 hingga 28 Desember 2025, aliansi ini secara resmi menyerahkan hasil donasi sebesar Rp7.550.000,- kepada Posko Donasi Bencana Alam Sumatera–Aceh. Penyerahan donasi tersebut berlangsung pada Senin malam (29/12/2025) di Masjid At Taqwa, Pemangkat, dan diterima langsung oleh H. Gustian selaku Ketua Posko Donasi.

Penggalangan dana dilakukan di sejumlah titik strategis yang menjadi pusat aktivitas masyarakat, di antaranya Pasar Rakyat Tebas dan Jembatan Tebas. Selama dua hari tersebut, para relawan turun langsung ke lapangan menyapa masyarakat dan pengguna jalan, mengajak untuk bersama-sama membantu saudara-saudara di Aceh dan wilayah Sumatera lainnya yang terdampak bencana alam. Antusiasme dan partisipasi masyarakat Tebas terlihat sangat tinggi, mencerminkan kuatnya nilai gotong royong dan kepedulian kemanusiaan yang telah mengakar di tengah kehidupan sosial warga.

Aliansi Masyarakat Tebas Peduli Kemanusiaan sendiri merupakan wadah kolaborasi lintas komunitas dan organisasi kepemudaan serta alumni pendidikan yang ada di wilayah Tebas dan sekitarnya. Adapun unsur-unsur yang tergabung dalam aliansi ini meliputi Alumni Al Falah, Alumni Tsanawiyah, Remaja Gang Amanah (RGA), Biak Gerattak Tabbas (Bigets), Aliansi Sahabat Peduli Demokrasi (Aspirasi), Karang Taruna Makrampai, serta Minoritas Slankers Tebas. Perpaduan berbagai latar belakang ini menjadi kekuatan tersendiri dalam menggerakkan aksi sosial yang bersifat inklusif dan berorientasi pada kemanusiaan.

Dalam kesempatan penyerahan donasi, H. Gustian, selaku Ketua Posko Donasi Bencana Alam Sumatera-Aceh, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih yang mendalam atas kepedulian masyarakat Tebas.

Ia menegaskan bahwa donasi yang diserahkan akan disalurkan sesuai dengan kebutuhan mendesak masyarakat terdampak bencana.

“Hasil penggalangan dana dari Aliansi Masyarakat Tebas Peduli Kemanusiaan telah menyampaikan donasi kumpulan donasi yang telah terkumpul di posko mereka kepada kami di Posko At Taqwa Pemangkat. Mudah-mudahan donasi ini kami terima dan kami salurkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Aceh dan Sumatera,” ujar H. Gustian.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa jumlah donasi yang diterima mencapai Rp7.550.000,-,  untuk bagi para korban bencana.

 “Adapun donasi yang kami terima ini berjumlah tujuh juta lima ratus lima puluh ribu rupiah. Semoga infaq yang telah diberikan ini diterima di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala, kemudian mampu menghilangkan lapar dan dahaga masyarakat kita yang ada di Aceh. Mudah-mudahan infaq ini benar-benar dapat membantu mereka di sana. Terima kasih kepada semua, semoga infaqnya bermanfaat,” tuturnya.

Sementara itu, Suswadi, selaku Ketua Aliansi Masyarakat Tebas Peduli Kemanusiaan, menyampaikan bahwa kegiatan penggalangan dana ini merupakan bentuk tanggung jawab moral dan sosial masyarakat Tebas terhadap sesama anak bangsa yang sedang tertimpa musibah. Menurutnya, bencana alam tidak hanya menjadi duka bagi daerah yang terdampak, tetapi juga menjadi panggilan kemanusiaan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Ia menegaskan bahwa keberhasilan penggalangan dana tersebut tidak lepas dari kerja sama dan kekompakan seluruh elemen yang tergabung dalam aliansi. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan di lapangan, hingga penyerahan donasi dilakukan secara gotong royong dan penuh keikhlasan. “Apa yang kami lakukan mungkin tidak seberapa, tetapi kami berharap dapat meringankan beban saudara-saudara kita di Aceh dan Sumatera,” ungkapnya.

Perwakilan dari berbagai unsur aliansi juga turut hadir dalam penyerahan hasil galang dana dan memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Dari Bigets, hadir Zaid Fitriamansyah yang menilai kegiatan sosial seperti ini perlu terus dilestarikan, khususnya di kalangan generasi muda. Dari Alumni Al Falah, turut berpartisipasi Gunawan, Jamiat, Rahman, dan Dare, yang sejak awal aktif terjun langsung dalam proses penggalangan dana. Sementara dari Alumni Tsanawiyah, hadir Tulus dan Dahniar, yang juga berperan dalam penggalangan.

Salah satu perwakilan dari Biak Gerattak Tabbas (Bigets), Zaid Fitriamansyah, menyampaikan bahwa keterlibatan Bigets dalam aliansi ini merupakan panggilan nurani sebagai bagian dari masyarakat Tebas.

“Kami dari Bigets merasa terpanggil untuk ikut ambil bagian dalam aksi kemanusiaan ini. Apa yang menimpa saudara-saudara kita di Aceh dan Sumatera adalah duka kita bersama. Melalui penggalangan dana ini, kami ingin menunjukkan bahwa masyarakat Tebas tidak tinggal diam ketika ada saudara sebangsa yang sedang kesulitan,” ungkap Zaid.

Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi sarana mempererat solidaritas antar komunitas serta menumbuhkan kepekaan sosial, khususnya di kalangan generasi muda. Menurutnya, kebersamaan yang terbangun selama dua hari penggalangan dana menjadi modal penting untuk gerakan sosial di masa mendatang.

Dari unsur Alumni Al Falah, beberapa perwakilan yang terlibat langsung dalam kegiatan ini, yakni Gunawan, Jamiat, Rahman, dan Dare, menyampaikan pandangan senada. Mereka menilai bahwa aksi penggalangan dana ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan bentuk nyata pengamalan nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan yang selama ini diajarkan.

Gunawan, salah satu perwakilan Alumni Al Falah, mengatakan bahwa keterlibatan alumni dalam kegiatan sosial seperti ini merupakan tanggung jawab moral.

 “Kami sebagai alumni merasa memiliki kewajiban untuk terus berbuat kebaikan di tengah masyarakat. Apa yang kami kumpulkan mungkin tidak besar, tetapi jika dilakukan bersama-sama, insyaallah akan membawa manfaat bagi saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah,” ujarnya.

Sementara itu, Jamiat dan Dare menambahkan bahwa respons masyarakat Tebas selama penggalangan dana sangat luar biasa. Banyak warga yang dengan sukarela menyisihkan rezekinya, meskipun dalam kondisi ekonomi yang sederhana. Hal tersebut, menurut mereka, menjadi bukti bahwa kepedulian sosial masih sangat kuat di tengah masyarakat.

Perwakilan Alumni Al Falah Rahman, juga menegaskan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi komunitas dan alumni lain untuk terus aktif dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan.

“Kami berharap kegiatan seperti ini tidak berhenti sampai di sini. Ketika ada musibah, sekecil apa pun bantuan yang bisa kita berikan, itu sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan,” katanya.

Dukungan serupa juga datang dari Alumni Tsanawiyah, yang diwakili oleh Tulus dan Dahnia. Keduanya menyampaikan bahwa keterlibatan alumni Tsanawiyah dalam Aliansi Masyarakat Tebas Peduli Kemanusiaan merupakan wujud nyata kepedulian terhadap sesama sekaligus implementasi nilai-nilai pendidikan yang pernah mereka terima.

Tulus menuturkan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menanamkan kembali semangat gotong royong dan solidaritas.

 “Bencana alam mengajarkan kita bahwa manusia saling membutuhkan satu sama lain. Melalui kegiatan ini, kami ingin ikut meringankan beban saudara-saudara kita di Aceh dan Sumatera, sekaligus mengajak masyarakat untuk terus peduli,” ujarnya.

Senada dengan itu, Dahniar menyampaikan harapannya agar donasi yang telah disalurkan benar-benar dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan para korban bencana.

“Kami berdoa semoga bantuan ini sampai kepada yang berhak dan dapat membantu memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti makanan dan kebutuhan sehari-hari. Semoga Allah membalas kebaikan semua pihak yang telah berpartisipasi,” tuturnya.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa solidaritas sosial masih hidup dan tumbuh subur di tengah masyarakat. Dari Tebas, pesan kemanusiaan itu dikirimkan, mengalir bersama doa dan harapan agar para korban bencana di Aceh dan Sumatera segera bangkit dan pulih dari musibah yang mereka alami. (Nop)